Tiga

Mengenal 3 Tokoh Hermeneutika Al-Qur'an

1. Abu Hamid Al-Ghazali (Imam al Ghazali)

Nama : Zainuddin Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al Ghazali al Thusi al Syafii.

Tempat tanggal lahir : Tus, Khurasan, Persia, Iran, 450 H / 1058 M.

Nama Populer : al Ghazali yang dinisbatkan kepada pekerjaannya ayahnya sebagai pemintal bulu domba

Mazhab : Syafi'i

Wafat : 4 Jumadil Akhir 505 H / 1111 M di Thus

Karya-karya :

Ihya' Ulum al-Din
al Mustasfa min 'Ilm al Ushul
al Mankhul min Ta'liqat al Ushul
Syifa al Ghalil
Qonun al Ta'wil
Jawahir al Qur'an
Tahzib an Ushul
al Maknun fi 'Ilm al Ushul
Misykah al Anwar

Metodologi Penafsiran / Hermeneutika :

Merujuk pada aspek bahasa setiap ayat (al Siyaq al Lughawi). Karena bahasa al Qur'an adalah bahasa arab, maka seorang penafsir harus mampu memahami struktur bahasa yang terdapat dalam ayat al Qur'an.
Istinbat atau pencarian makna secara luas. ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah metodis,yakni :

memahami asal kalam
mengagungkan pemilik kalam
perenungan serius terhadapat setiap kandungan ayat
pemahaman antar ayat
menghindari segala faktor yang dapat menghalangi upaya penafsiran secara benar
responsif terhadap setiap khitab (seolah khitab ditujukan untuk pembaca)
mendapatkan pengaruh positif ayat
membebaskan diri dari sikap subjektif

2. Fazlur Rahman

Nama : Fazlur Rahman

Tempat tanggal Lahir : Hazara, Pakistan, Minggu 21 September 1919 M

Ayah : Maulana Syahab

Mazhab : Hanafi

Wafat : 26 Juli 1988

Pendidikan :

Pendidikan tradisional dari ayahnya
Pendidikan modern di Lahore tahun 1933 pada usia 14 tahun
Pendidikan tinggi di Punjab jurusan Sastra Arab dengan gelar BA tahun 1940
Gelar Master jurusan Ketimuran di Punjab tahun 1942
Bidang Sastra di Oxford University tahun 1946-1950

Karir Akademik :

Dosen bahasa Persia dan Filsafat Islam di Durham University, Inggris tahun 1950-1958
Associate Professor bidang Islamic Studies di McGill University
Guru besar Universitas Chicago tahun 1970

Karir Politik

Direktur pusat lembaga riset islam di Pakistan tahun 1961-1968
Anggota dewan penasehat ideologi islam

Karya-karya :

Avicenna's Psycology
Prophecy in Islam Philosophy and Orthodoxy
Islamic Metodology in History
Islami
The Philosophy of Mulla Sandra
Major Themes of The Qur'an
Islam and Modernity : Transformasi of Intellectual Tradision
Health and Medicine in Islam Tradition : Change and Identity
Revival and Reform in Islam

Metodologi Penafsiran / Hermeneutika :

Double Movement ( Gerak Ganda)

Dari situasi sekarang ke masa al Qur'an diturunkan, dilakukan dengan dua cara :

mengkaji situasi atau problem historis di mana pernyataan al Qur'an tersebut merupakan jawaban atas situasi yang terjadi saat itu
men-generalisasikan jawaban-jawaban spesifik yang telah didapatkan untuk dinyatakan sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki tujuan moral-sosial umum yang dapat disaring dari teks-teks spesifik dalam sinaran latarbelakang sosio historis dan ratio legis (ilat hukum) yang sering dinyatakan.

Dari Pandangan Umum ke Pandangan Khusus. Cara ini dilakukan dengan mengkontekstualisasikan pandangan umum (ideal moral) yang telah didapatkan dari langkah pertama kepada situasi khusus yang sedang dihadapi pada masa sekarang.

Baca juga
Begini rekayasa penentuan jenis kelamin manusia
Pengalaman pribadi ketika ditawar homo
Sebuah kisah tentang arti persahabatan yang sesungguhnya

3. Amina Wadud Muhsin